Rabu, 14 Mei 2008

PTK dan Masalah Pendidikan

PTK dan Masalah Pendidikan


Beberapa Pendekatan dalam Pendidikan

Pendekatan CBSA dalam belajar adalah melaksanakan prinsip-prinsip pengaktifan peserta didik dalam belajar. Dengan demikian situasi belajar harus menantang dan merangsang daya cipta serta kreativitas peserta didik untuk berpikir dan menemukan sendiri atau membangun pengetahuan yang berupa konsep-konsep secara mandiri. Prinsip-prinsip dalam CBSA meliputi prinsip motivasi, prinsip latar belakang, prinsip keterangan pada fokus tertentu, prinsip hubungan sosial, prinsip belajar sambil bekerja, prinsip perbedaan individu, prinsip ingin mengetahui, dan prinsip pemecahan masalah. Langkah-langkah dalam melaksanakan keterampilan proses adalah dimulai dari menyadari adanya masalah, kemudian merumuskan masalah. Pada akhirnya ditarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Keterampilan-keterampilan mendasar dalam keterampilan proses meliputi mengamati atau mengobservasi, menghitung, mengukur, mengklasifikasi, membuat hipotesis, merencanakan eksperimen, menginterpretasi data, melakukan inferensi, memprediksi, mengaplikasikan, dan mengkomunikasikan. Nilai merupakan tingkat atau derajat yang diinginkan oleh manusia, merupakan tujuan dari kehendak manusia yang benar, ditata menurut susunan tingkatannya. Antara lain urutannya, pertama-tama dinilai dengan nilai hedonis (kenikmatan), lalu nilai utulitaris (kegunaan), kemudian berturut-turut nilai dari segi biologi, nilai dari estetika (keindahan, kecantikan), nilai-nilai pribadi (susila, baik) dan paling tinggi adalah nilai relegius. Latar belakang pemikiran program STM adalah bahwa peserta didik yang telah belajar sains di sekolah tidak dapat menggunakan atau menerapkan konsep-konsep yang diperoleh di sekolah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya atau menganalisis isu-isu yang ada di lingkungannya. Pengajaran sains dirasakan membosankan atau terlalu sukar. Reformasi dalam pendidikan sains ini dilaksanakan di Amerika pada tahun 1980. Pendekatan STM di Indonesia dapat digunakan untuk topik-topik yang berkaitan dengan kebutuhan dan fenomena di masyarakat. Jadi, seharusnya dapat pula dilakukan dalam pendidikan ilmu-ilmu sosial. Andaikata pendekatan ini dilakukan satu kali dalam satu catur wulan saja, tampaknya sudah dapat menambah kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. Di samping itu, pendekatan STM diharapkan dapat meningkatkan kemampuan melaksanakan transfer belajar, daya analisis dan kreativitas peserta didik dalam menyelesaikan masalah di lingkungan masyarakat.


Penelitian Tindakan Kelas dan Masalah Pendidikan

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pendekatan dalam memecahkan masalah pendidikan. Di samping itu dapat memperankan guru sebagai pendidik sekaligus dapat berperan sebagai peneliti dalam memecahkan masalah pendidikan. Penelitian tindakan kelas terjadi apabila guru ingin tahu dan ingin memecahkan masalah untuk memperbaiki mutu pendidikan, untuk itu ia melakukan tindakan yang berhubungan dengan situasi kelasnya. Seorang guru yang melakukan penelitian tindakan di dalam kelas, dikatakan melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu gabungan antara penelitian tindakan dan penelitian kelas. Langkah-langkah penelitian kelas meliputi, mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah dan menentukan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab utama merumuskan gagasan-gagasan pemecahan masalah bagi faktor penyebab utama yang gawat dengan mengumpulkan data dan menafsirkannya untuk mempertajam gagasan tersebut dan untuk merumuskan hipotesis tindakan sebagai pemecahan masalah. Langkah-langkah dalam penelitian kelas meliputi; kelaikan solusi atau pilihan pemecahan masalah, merancang model PTK sesuai dengan permasalahan, rencana kegiatan tindakan dan keadaan situasi kelas mengatur langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan, melakukan identifikasi komponen-komponen pendukung yang diperlukan melakukan pengaturan dan penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilakukan, menyusun desain tindakan sesuai dengan model PTK dan jadwal kegiatan.

Sumber Buku Filsafat Ilmu oleh Anna Poedjiadi

Tidak ada komentar: